Semangat Tanwir dan Milad Muhammadiyah Memastikan Kemakmuran untuk Semua
YOGYAKARTA – Mewujudkan Indonesia berkemakmuran menjadi semangat Milad ke-112 ‘Aisyiyah dan juga Tanwir yang akan dilaksanakan pada Desember 2024 di Kupang, NTT. “Tema Milad dan Tanwir ini mengangkat isu sekaligus agenda menghadirkan kemakmuran untuk semua. Kita mengangkat tema kemakmuran karena secara spesifik selain terkandung di dalam tujuan nasional mewujudkan Indonesia bersatu, berdaulat, adil, dan makmur,” ujar Haedar Nashir, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah dalam pernyataannya kepada media, Senin (18/11/2024).
Tema kemakmuran ini menurut Haedar juga menjadi perhatian Muhammadiyah karena konsep pemakmuran tidak banyak dibahas bahkan sering disatukan dengan konsep adil yakni adil dan makmur. “Oleh karena itu, Muhammadiyah ingin fokus, bukan hanya membahas tetapi mengagendakan program-program praksis yang bisa bersinergi dengan tiga posisi, yakni posisi dan program pemerintah di periode ini, kedua posisi dan program masyarakat lain termasuk di tingkat lokal, dan ketiga tentu program Muhammadiyah apa yang bisa kita lakukan untuk memakmurkan masyarakat,” terang Haedar.
Konsep kemakmuran yang diangkat Muhammadiyah, disebut Haedar akan menitikberatkan pada kesejahteraan dan kemampuan memanfaatkan sumber daya alam yang subur untuk kesejahterana rakyat yang berbasis Pancasila dan bukan hanya bersifat fisik semata tetapi juga hal yang berdimensi kerohanian.
Semangat kemakmuran ini menurut Haedar sejatinya sudah tertanam dalam jiwa masyarakat Indonesia sebagaimana ada mozaik indah yang dikenal masyarakat sejak lama yakni konsep Gemah Ripah Loh Jinawi yakni konsep masyarakat yang adil, tentram, damai, tetapi makmur. Begitu juga konsep dalam Islam yakni baldatun toyyibatun warobbun ghofur yang bagi Muhammadiyah ini bukan konsep asing. Menurutnya di tahun 1946 di anggaran dasar Muhammadiyah sudah dirumuskan cita-cita membangun bangsa negara melalui dakwah, melalui tajdid yakni masyarakat yang adil, makmur, dan diridhai Allah swt. Begitu juga dalam Matan Keyakinan Hidup Muhammadiyah untuk mewujudkan masyarakat yang adil, makmur, berdasarkan Pancasila dan dilindungi Allah Swt. “Oleh karena itu artinya secara teologis dan ideologis Muhammadiyah punya referensi dasar membangun Indonesia berkemakmuran dalam satu paket dengan Indonesia berkemajuan dan Islam berkemajuan,” tegas Haedar.
Oleh karena itu, pada Tanwir mendatang, konsep kemakmuran ini akan dibahas oleh Muhammadiyah. Yakni kemakmuran rakyat yang artinya kemakmuran untuk semua yang bertentangan dengan keuntungan individualisme dan kapitalisme yang hanya menguntungkan dan mencari keuntungan bagi masing-masing. Inilah yang menjadi dasar pemikiran mengapa Muhammadiyah mengangkat isu dan agenda menghadirkan kemakmuran.
“Satu pesan untuk bangsa bahwa kemakmuran tidak boleh dinikmati sekelompok kecil, kita ingin membangun indonesia untuk semua rakyat,” tegas Haedar. (Suri)