Wujudkan Pendidikan Inklusif untuk Semua, ‘Aisyiyah Sinergikan Pengembangan ULD
YOGYAKARTA – “DNA ‘Aisyiyah itu sebenarnya sangat peduli pada kelompok rentan dan marginal. Ketika belum terpikirkan membuat SLB, ‘Aisyiyah Muhammadiyah sudah banyak menginisiasi sekolah-sekolah untuk anak kita yang berkebutuhan khusus.” Hal tersebut disampaikan oleh Tri Hastuti Nur Rochimah, Sekretaris Umum PP ‘Aisyiyah pada Webinar Pengembangan Unit Layanan Disabilitas Pendidikan dan Sinergi Multipihak dalam Penerapan Pendidikan Inklusif pada Jum’at (9/5/25).
Tri menyebutkan salah satu contohnya, ada di Tasikmalaya sejak berpuluh tahun lalu saat belum ada SLB, ‘Aisyiyah sudah mendirikan sekolah untuk anak-anak berkebutuhan khusus. Semangat untuk memberikan pendidikan layak untuk semua ini terus berlanjut hingga kini salah satunya ada di ‘Aisyiyah Ponorogo yang akan mengembangan Disability Center for Conseling. “Ini adalah salah satu cara ‘Aisyiyah untuk merespon bagaimana kita bersama pemerintah memenuhi kebutuhan pendidikan untuk semua,” tegas Tri.
Tri yang juga Koordinator Program INKLUSI ‘Aisyiyah ini menyebut ‘Aisyiyah juga ingin menginisiasi PKBM untuk pendidkan SMA di Muna Barat karena anak-anak di pulau itu harus pergi jauh jika ingin ke sekolah SMA, selain itu di Kuala Lumpur, ‘Aisyiyah juga melaksanakan PKBM untuk anak-anak Tenaga Migran yang undocumented. “Karena jika bicara pendidikan inklusif dalam kerangka yang besar maka itu adalah pendidikan yang menjangkau semua anak-anak kita selain yang berkebutuhan khusus,” ucapnya.
Webinar ini disebut Tri adalah salah satu upaya untuk mewujudkan mandat dari Undang-Undang untuk mendirikan Unit Layanan Disabilitas yang memang belum berdiri di semua Kabupaten/Kota. “Mari kita bertaut hati memberikan pendidikan untuk semua sehingga semua anak dengan identitas apapun dengan latar beakang apapun bisa mendapatkan endidikan yang layak dan mendapatkan pendidikan yang berkualitas. “Mari kita bertaut hati memberikan pendidikan untuk semua sehingga semua anak dengan identitas apapun dengan latar beakang apapun bisa mendapatkan pendidikan yang layak dan mendapatkan pendidikan yang berkualitas.”
Muktiono Waspodo dari Direktorat Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah RI menyebut bahwa pendidikan adalah mandat konstitusi yang merupakan sarana dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini termuat dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional dan komitmen pemerintah dalam Asta Cita. Memastikan pendidikan yang layak ini termasuk bagi warga negara Indonesia yang berkebutuhan khusus. Salah satunya melalui penyediaan akomodasi yang layak untuk peserta didik penyandang disabilitas.
Dalam ULD ini Muktiono menyebut bahwa ‘Aisyiyah dapat berperan untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi dengan pemerintah baik di tingkat pusat, tingkat provinsi, tingkat daerah, serta pemangku kepentingan untuk mewujudkan pendidikan inklusif yang bermutu. “Melalui webinar ini, kita bersama-sama menjadikan tonggak penting untuk mengidentifikasi kebutuhan, tantangan, peluang, melakukan aksi strategis mengoptimal fungsi Unit Layanan Disabilitas dalam implementasi pendidikan inklusif yang bermutu,” ujar Muktiono.
Sementara itu, Aris Widodo dari ULD Kota Yogyakarta sangat mengapresiasi semangat ‘Aisiyah dalam isu disabilitas termasuk untuk mendirikan ULD. “Semangat teman-teman PP ‘Aisiyah ingin membentuk ULD, jadi dimohon dukungannya agar lancar karena menurut saya ketika kegiatan Akomodasi Yang Layak (AYL) ini diampu tidak hanya oleh pemerintah tetapi oleh swasta itu berarti keberhasilan pemerintah,” ucap Aris. Oleh karena itu ia berharap pemerintah tidak boleh alergi ketika banyak yang ikut ambil bagian membuat ULD di bidang pendidikan di organisasinya masing-masing. “Yang penting AYL itu semakin termasyarakat dan semua peserta didik berkebutuhan khusus bisa terlayani seperti tujuan ULD,” ucapnya. (Suri)