Misi Islam Rahmatan Lil Alamin Sebagai Pemberi Kabar Gembira Harus Diemban Seluruh Umat
YOGYAKARTA – “Islam otentik adalah Islam Rahmatan Lil Alamin yang tidak menjadi jargon saja tetapi ada penjabarannya dalam Al-Qur’an yang relevan sampai kiamat nanti.” Hal tersebut disampaikan oleh Hamim Ilyas, Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah dalam Pengajian Ramadan 1445 H Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah pada Sabtu (23/4/24).
Visi Islam Rahmatan Lil Alamin (IRLA) disampaikan bahwa telah diisyaratkan dalam al-Fatihah, 1: 7 yang mengisyaratkan hasil dari menempuh shirath mustaqim. Shirath adalah at-thariqul wadlihus sahlu, jalan yang jelas lagi mudah dan al-mustaqim berarti as-sawiyyu, terdekat tercepat mencapai apa yang dituju. “Apa yang dituju itu adalah an-Ni’mah, al-halah al-hasanah, keadaan baik semua bidang kehidupan.”
Menurut Hamim jika semua bidang kehidupan dalam keadaan yang baik maka dapat terwujud hayah thayibah, seluruh bidang kehidupan umat islam akan menjadi baik keadaanya. Untuk mewujudkan hayah thayibah tersebut maka Islam mengemban misinya tersendiri. “Misi IRLA adalah memberi kabar gembira dan peringatan dalam masyarakat tentang segala yang harus diwaspadai dalam mewujudkan hayah thayyibah.”
Dalam al-Qur’an, Hamim menyebutkan bahwa ada gambaran tentang angin yang disebut sebagai busyr (kabar gembira) dan mubasysyir (pemberi kabar gembira) dengan manfaatnya yang besar (al-Furqan, 25: 48); ar-Rum, 30: 46 dan 48; Fathir, 35: 9; dan al-Jatsiyah, 45: 5). Gambaran ini menunjukkan bagaimana misi memberi kabar gembira yang diemban IRLA seharusnya dilaksanakan umat.
Misi islam yang pertama adalah meneduh-sejukkan kehidupan sehingga terwujud stabilitas dalam bidang kehidupan sehingga bisa diwujudkan keadaan baik.
Kedua, menyuburkan kebaikan. “Dalam kehidupan umat manusia jangan sampai kebaikan kok mahal atau terlalu mewah sehingga tidak subur kebaikan di masyarakat. dan sayangnya kita Islam mayoritas tetapi kebaikan tidak subur.”
Ketiga, membuahkan. Islam rahmatan lil alamin membuahkan hayah thayibah menjadi pribadi yang hebat. “Gambaran Quran untuk pribadi yang hebat memang luar biasa yakni pribadi rahmat.”
Keempat, mengharumkan. Angin mengharumkan dengan membawa bau harum yang ada di satu tempat berpindah ke tempat lain. “IRLA dengan risalahnya mengharumkan nama orang-orang beriman. Nama mereka tidak hanya dikenal di kalangan kaum seiman, tapi juga di kalangan umat beragama lain, bahkan sampai mendunia.”
Di samping itu misi IRLA juga diisyaratkan dalam Ali Imran, 3: 139 yang menegaskan bahwa kaum Muslimin adalah umat yang tertinggi; dan dalam hadis populer riwayat ad-Daraquthni dari sahabat ‘Aidz bin ‘Amr (juga Umar bin Khathab) yang menegaskan bahwa Islam adalah agama yang unggul dan tidak diungguli (al-Islam ya’lu wa la yu’la ‘alaih). “Berdasarkan ayat dan hadis ini dan dengan memperhatikan tujuan di atas, dapat dirumuskan bahwa visi IRLA adalah terwujudnya umat yang unggul dalam mewujudkan hidup sejahtera sesejahtera-sejahteranya, damai sedamai-damainya dan bahagia sebahagia-bahagianya (hayah thayyibah) bagi semua di dunia dan akhirat.” (Suri)